Strategi Baru Pilkada: Dominasi Relawan dalam Memenangkan Pasangan Calon di Kota Batu. (Analisis Pengamat Politik Andrek Prana ).

Screenshot_20240829-080817_WhatsApp

 

Batu | Serulingmedia.com – Dalam konteks politik lokal Kota Batu, peran relawan semakin mendapatkan sorotan sebagai faktor kunci dalam menentukan kemenangan pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Andrek Prana, seorang pengamat politik di Kota Batu, menegaskan bahwa relawan memiliki peran yang sangat dominan dalam mendulang suara pemilih, bahkan melebihi peran mesin partai yang umumnya menjadi tulang punggung dalam perolehan suara.

Menurut peran relawan dalam Pilkada sangat berbeda dengan Pileg (Pemilihan Legislatif). Pada Pileg, pemilih cenderung memilih berdasarkan afiliasi partai politik, sementara pada Pilkada, figur calon menjadi penilaian utama pemilih.

Oleh karena itu, relawan yang mendukung pasangan calon memiliki kekuatan untuk memengaruhi opini publik dan meningkatkan elektabilitas calon di lapangan.

“Kalau mesin partai bisa dilihat perolehannya waktu Pileg, maka para relawan yang menambah suara calon,” ujar Andrek ketua Pokja Batu.

Lebih lanjut, Andrek menjelaskan peran relawan kini tidak lagi bisa dianggap sebagai pelengkap semata. Relawan telah menjadi komponen strategis yang memegang peran penting sebagai pendulang suara di lapangan.

Hal ini terlihat jelas dalam beberapa Pilpres (Pemilihan Presiden) terakhir di Indonesia, di mana Presiden Joko Widodo berhasil terpilih dua kali berkat dukungan relawan yang luas dan solid. Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang meraih suara besar karena adanya dukungan suara dari relawan.

“Kita belajar dari Pilpres yang sudah kesekian kali digelar saat sistem terbuka pilihan rakyat,” kata Andrek.

Di tingkat lokal, seperti di Kota Batu, fenomena yang sama juga terjadi. Banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang kini bertransformasi menjadi relawan dengan struktur organisasi yang lengkap, bahkan hingga tingkat RW (Rukun Warga).

Mereka beroperasi seperti partai politik dengan struktur yang jelas dan badan kelengkapan lainnya, seperti organisasi Projo yang dikenal luas.

Namun, Andrek juga mengingatkan para pasangan calon dan partai politik untuk berhati-hati dalam memilih relawan. Menurutnya, penting bagi para calon untuk memilih relawan yang amanah dan dapat dipercaya.

“Kalau perlu, cari relawan yang premium, yang mampu mengeksekusi suara dan mengamankan peraihan suara,” terang Andrek.

Untuk mendapatkan relawan yang ‘premium’ dan amanah, pasangan calon memang dituntut untuk mampu membina dan menjaga relasi baik dengan para relawan.

Pada Pilkada Batu tahun lalu, yang sudah menggunakan sistem pilihan rakyat, pasangan pemenang berhasil berkat dukungan relawan yang solid.

Hal ini menunjukkan bahwa di era politik modern, relawan telah menjadi kekuatan politik baru yang tidak bisa diabaikan. Mereka tidak hanya menjadi pendukung setia, tetapi juga aktor strategis yang dapat menentukan arah kemenangan dalam sebuah kontestasi politik.

Oleh karena itu, partai politik dan pasangan calon harus lebih cermat dan strategis dalam mengelola relawan mereka untuk meraih kemenangan yang diinginkan.( Eno )