Harlah ke-70 Sarbumusi di Batu: Ribuan Warga Jalan Santai, Hadiah Kambing hingga Pengobatan Gratis

Screenshot_2025-09-28-10-05-48-869_com.android.chrome-edit

Batu | Serulingmedia.com – Konfederasi Sarbumusi bersama PCNU Kota Batu sukses menggelar Jalan Santai dan Bazar UMKM di depan Gedung PCNU Kota Batu, Minggu pagi (28/9/2025).

Kegiatan ini menjadi puncak semarak peringatan Harlah ke-70 Sarbumusi sekaligus menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2025.

Ribuan warga tumpah ruah mengikuti jalan santai sejauh empat kilometer.

Acara ini tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga momentum kebangkitan nilai gotong royong, kesehatan, serta ketahanan ekonomi.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batu, Siti Faujiah Nurochman, secara resmi melepas peserta jalan santai dengan penuh doa dan optimisme. Baginya, gerak jalan adalah simbol hidup sehat, bugar, dan produktif.

“Dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, semoga gerak jalan ini menambah kesehatan dan kebugaran kita semua,” ucapnya.

Kalimat yang ia ucapkan sederhana, namun sarat makna: kesehatan masyarakat adalah pondasi pembangunan kota. Tanpa kesehatan, semua cita-cita akan mudah goyah.

Ketua DPC K-Sarbumusi Kota Batu, Rudianto, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar olahraga, melainkan simbol kehadiran nyata Sarbumusi di tengah masyarakat.

Jalan santai bukan hanya aktivitas olahraga, melainkan simbol perjalanan panjang perjuangan buruh yang selalu berjalan beriringan dengan rakyat dan bangsa.

Kegiatan ini bentuk wujud nyata kehadiran Sarbumusi di tengah masyarakat. Kehadiran yang tidak hanya bersuara di ruang advokasi buruh, tetapi juga hadir dalam denyut kehidupan sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Batu.

“Gerak jalan ini mengawali rangkaian peringatan Hari Santri ke-10 dan Harlah ke-70 Konfederasi Sarbumusi yang digelar serentak di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Dengan tema nasional “Sarbumusi Berbudaya, Sarbumusi Berdaya”, organisasi buruh yang lahir dari rahim NU menegaskan arah perjuangan konfederasi buruh NU ini: memperkuat budaya kerja yang sehat, bermartabat, sekaligus memberdayakan buruh agar menjadi pilar utama pembangunan.

Sementara, Tema lokal yang diangkat, “Sedekah Bumi Batu, Polo Pendem, Polo Gantung, Sembako, dan Raja Kaya”, memberi warna khas pada peringatan kali ini.

Sedekah bumi bukan hanya ritual syukur atas anugerah Tuhan, tetapi juga refleksi kesadaran bahwa kesejahteraan buruh berhubungan erat dengan ketahanan pangan nasional.

Buruh yang sejahtera adalah jaminan negara yang kuat—sebuah pesan yang menggema di tengah tantangan ekonomi global.

Menariknya, hadiah yang dibagikan kepada peserta jalan santai menyesuaikan dengan tema lokal tersebut.

Panitia menyediakan berbagai hadiah unik dan merakyat, mulai dari sayur mayur segar, beras, burung, hingga kambing.

Hadiah-hadiah itu semakin menambah antusiasme peserta sekaligus menjadi simbol kedekatan Sarbumusi dengan kehidupan rakyat sehari-hari.

Selain jalan santai dan bazar UMKM, yang turut memeriahkan acara juga memperlihatkan wajah ekonomi kerakyatan yang sesungguhnya.

Produk lokal yang dijajakan menjadi bukti bahwa pemberdayaan buruh dan penguatan UMKM saling terkait dalam membangun fondasi ekonomi yang mandiri.

Kegiatan juga diramaikan dengan pengobatan tradisional gratis yang dilakukan oleh Bre Wongsonegoro.

Kehadiran layanan kesehatan alternatif ini disambut hangat warga, menjadi pelengkap semangat kebersamaan dalam menjaga kesehatan jasmani maupun rohani.

Lebih dari 3.000 peserta ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Kehadiran massal tersebut menjadi bukti bahwa Sarbumusi bukan sekadar organisasi buruh, melainkan juga gerakan sosial yang terus berkontribusi menjaga ketahanan bangsa melalui kebersamaan.

Kegiatan di Batu ini hanyalah salah satu fragmen dari rangkaian peringatan Harlah ke-70 Sarbumusi yang digelar serentak se-Indonesia.

Namun, pesan yang lahir darinya sangat kuat: buruh bukanlah objek, melainkan subjek pembangunan bangsa.

Jalan santai yang tampak sederhana ternyata menyimpan makna strategis—bahwa kekuatan bangsa ini berawal dari langkah-langkah kecil rakyatnya yang dilakukan bersama.

Harlah ke-70 Sarbumusi di Kota Batu bukan hanya pesta kebersamaan, tetapi juga momentum refleksi. Refleksi bahwa buruh adalah kekuatan negara, kesejahteraan buruh adalah kunci ketahanan nasional, dan budaya gotong royong adalah energi abadi bangsa ini.( Eno).