Diskuprerindag Batu Tingkatkan Kesejahteraan IKM Melalui Pelatihan Keterampilan pembuatan Produk Kripik Berbahan Sayur Unggulan Kota Batu

Pelatihan bikin keripik sayur.jpeg10

Batu I Serulingmedia.com  — Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskuperindag) Kota Batu di bawah pimpinan Aris Setiawan, secara aktif berupaya meningkatkan kesejahteraan industri kecil dan menengah (IKM) melalui program pembinaan dan pelatihan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat IKM sebagai pilar utama ekonomi Kota Batu, yang terkenal sebagai salah satu destinasi wisata utama di Jawa Timur.

Kepala Diskuperindag Batu, Aris Setiawan, menyatakan komitmennya untuk memperkuat peran IKM, sejalan dengan status Kota Batu sebagai destinasi wisata andalan di Jawa Timur. Diskuperindag  menyediakan pelatihan manajemen, keterampilan produksi, serta dukungan inovasi berbasis bahan baku lokal. Melalui pelatihan keterampilan dan pembinaan yang intensif, Diskuperindag ingin mendorong IKM di Batu untuk tidak hanya bertahan tetapi juga menjadi kekuatan ekonomi yang mandiri.

“Dengan memberikan pelatihan manajemen dan pembinaan secara konsisten, kami berharap para pelaku IKM dapat tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang mandiri,” kata Aris saat membuka Pelatihan Penguatan Produk Kripik Berbahan Sayur di Agrowisata Resort, Kamis (7/11/2024 ).

Pelatihan  memberikan fokus pada pengembangan produk olahan berbasis bahan lokal unggulan Kota Batu, seperti sayuran dan buah-buahan lokal. Harapannya, produk-produk ini dapat menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sekaligus meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM.

Aris Setiawan mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan ini tidak hanya berhenti pada seremonial semata, tetapi akan disertai dengan proses monitoring. Hal ini dilakukan agar setidaknya 50% dari 40 peserta pelatihan mampu memproduksi hasil yang telah dilatih. Monitoring ini menunjukkan komitmen Diskuperindag dalam memastikan pelatihan yang diberikan dapat benar-benar membawa perubahan dan dampak positif pada ekonomi keluarga peserta pelatihan. Langkah ini sejalan dengan upaya menciptakan sebuah gerakan baru yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Batu melalui peningkatan pendapatan keluarga.

” Pelatihan ini tidak murah, oleh karena itu dengan inovasi produk-produk ini akan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM di Batu, saya berharap  setidaknya 50% dari 40 peserta pelatihan dapat memproduksi hasil olahan yang telah diajarkan, sehingga pendapatan ekonomi keluarganya meningkat “ lanjutnya.

Ia juga menyebut potensi besar dari hasil pertanian Kota Batu, seperti apel, nangka, durian, mangga, serta sayuran seperti bayam, yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. “Mari kita kembangkan kreativitas dengan memproduksi yang memiliki nilai ekonomi dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga,” ajaknya.

Selain itu, Diskuperindag juga mendukung peserta dengan menyediakan bantuan perizinan, Nomor Induk Berusaha (NIB), hingga sertifikat halal dan merek untuk memastikan kelayakan produk di pasar. Dengan fasilitasi ini, Aris Setiawan mengharapkan para pelaku IKM hanya perlu mempersiapkan dokumen identitas dasar seperti KTP dan bersedia mengikuti pelatihan, sementara berbagai kebutuhan administratif lainnya akan ditangani oleh pihak Diskuperindag.

“Peserta hanya perlu membawa KTP dan mengikuti pelatihan. Semua proses akan kami bantu agar pendapatan anggota IKM di Batu meningkat,” tuturnya.

Andre Yunanto selaku panitia pelaksana menjelaskan kegiatan Pelatihan Keterampilan penguatan produk Kripik berbahan sayur unggulan kota Batu  ini diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari masyarakat sekitar Pabrik Rokok di Kecamatan Junrejo dan pelaku UMKM umum .

Pelatihan keterampilan IKM merupakan bagian dari program perencanaan dan pembangunan industri oleh Diskuperindag Kota Batu, dengan pendanaan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Sumber pendanaan ini dioptimalkan agar kegiatan pelatihan yang diselenggarakan dapat membawa manfaat langsung bagi masyarakat.

Diskuperindag juga melibatkan beberapa narasumber untuk mendukung pelatihan, termasuk Reynold SH, MH dari Kejaksaan Negeri Batu yang menyampaikan pentingnya kepemilikan sertifikat halal dan hak merek sebagai upaya menjaga keberlanjutan dan keamanan produk. Aiptu Rudi Yulianto dari Polres Batu turut serta memberikan penekanan pada aspek keamanan dalam produk UMKM. Selain itu, Diskupreindag melibatkan instruktur dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), yang memberikan pengetahuan praktis kepada peserta mengenai strategi dan keterampilan dalam produksi serta pengembangan produk yang inovatif.

Keberhasilan program pelatihan dan pengembangan ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata bagi pelaku IKM dan UMKM Kota Batu. Dengan adanya produk olahan lokal yang unggul, masyarakat diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan produksi tetapi juga memperoleh nilai tambah ekonomi dari hasil pertanian mereka. Produk-produk olahan seperti keripik apel, nangka, durian, mangga, serta berbagai jenis sayur seperti bayam, memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk mengembangkan kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya lokal.

Upaya Diskuperindag ini menunjukkan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam memperkuat IKM yang seringkali dihadapkan pada berbagai keterbatasan. Dengan pemberian pelatihan, fasilitasi perizinan, dan dukungan pemasaran, diharapkan bahwa produk-produk IKM dari Batu dapat dikenal luas di pasar, baik lokal maupun nasional. Hal ini akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi Kota Batu, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. ( Eno ).