Diskuperindag Batu Dorong Pengembangan UMKM Melalui Pelatihan Sablon : Branding Dusun Rejoso Sebagai Destinasi Wisata

Screenshot_20241118-112507_Gallery

 

Batu | Serulingmedia.com – Dusun Rejoso, yang terletak di Desa Junrejo, Kota Batu, kini tengah diproyeksikan menjadi kawasan unggulan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Kadiskuperindag) Kota Batu, Aris Setiawan, menegaskan komitmennya dalam menciptakan branding kawasan ini sebagai destinasi UMKM.

Hal tersebut disampaikan dalam pembukaan Pelatihan Keterampilan Sablon yang didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) di Hotel Horison pada Senin, ( 18/11/ 2024 ).

Aris mengungkapkan, pelatihan sablon diikuti 30 anggota Karangtaruna desa Junrejo ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga kreatif yang mampu mendukung pengembangan produk kaos sablon.

“Dengan adanya pelatihan sablon ini, kita harapkan Dusun Rejoso dapat menjadi pusat destinasi UMKM dengan berbagai produk unggulan yang berdaya saing,” jelasnya.

Selain mengembangkan branding Dusun Rejoso melalui pembuatan sablon kaos hasil pelatihan yang dibeli, Diskuperindag Kota Batu juga mendorong optimalisasi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).

Aris menjelaskan bahwa PLUT merupakan embrio UMKM Kota Batu yang berfungsi sebagai laboratorium bisnis. Di PLUT, tersedia fasilitas seperti sertifikasi produk, inkubasi bisnis, konsultasi, hingga galeri produk UMKM.

“Jika ingin belajar tentang UMKM, PLUT adalah tempatnya,” tegas Aris.

Langkah ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM Kota Batu di pasar nasional maupun internasional.

Aris berharap produk-produk UMKM di Kota Batu memiliki nilai tambah yang tinggi sehingga mampu mencuri perhatian di tingkat global.

Dengan potensi besar yang dimiliki Dusun Rejoso dan didukung oleh fasilitas PLUT, pengembangan UMKM di Kota Batu diharapkan mampu memperkuat posisi Kota Batu sebagai pusat ekonomi kreatif.

Upaya ini bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga untuk menjadikan UMKM sebagai motor penggerak perekonomian daerah yang berkelanjutan. ( Eno ).