Diskumperindag Kota Batu Genjot Standarisasi dan Digitalisasi UMKM

Screenshot_20241030-113836_Gallery

Batu | Serulingmedia.com – Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu, Aris Setiawan, mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menerapkan standarisasi produk, memperoleh sertifikat, dan melakukan digitalisasi agar produk mereka dapat bersaing di tingkat nasional hingga internasional.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Sistem Informasi Industri Nasional (Sinas) dan sosialisasi BPOM yang berlangsung di Kusuma Agrowisata pada Rabu (30/10/2024).

“Kita ingin agar UMKM bisa diakui di tingkat nasional dan internasional, dengan produk yang telah memiliki sertifikat halal dan standarisasi, sehingga kualitasnya terjamin,” ungkap Aris Setiawan.

Pelatihan yang berlangsung sehari ini diikuti oleh 60 UMKM, di mana peserta diberikan pelatihan tentang pendaftaran online serta teknik kreativitas dalam produksi.

 Melalui pembekalan tersebut, diharapkan kemampuan dan kualitas produk UMKM dapat terus meningkat sehingga mampu bersaing di era global.

Aris juga menjelaskan bahwa Kota Batu memiliki tiga sektor unggulan yang sedang ditingkatkan, yaitu pertanian, pariwisata, dan sektor UMKM.

 “Kota Batu sebagai kota tujuan wisata memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dengan mengoptimalkan ketiga program unggulan tersebut yang saling bersinergi,” tambahnya.

Sementara itu, Hendrayoni Sasmito, Kabid usaha mikro dan Perindustrian Diskumperindag Batu, menjelaskan bahwa Sistem Informasi Industri Nasional (Sinas) sangat penting untuk mewujudkan transparansi di sektor industri, sehingga kondisi UMKM dapat terdeteksi secara nasional.

 “Melalui Sinas ini, potensi UMKM dapat terdeteksi secara nasional, sehingga semua orang dapat mengakses informasi tersebut. Oleh karena itu, kita tidak bisa main-main lagi dan harus serius dalam pengembangan usaha UMKM,” pungkasnya.

Saat ini, jumlah UMKM di Kota Batu tercatat sebanyak 28 ribu unit, namun yang sudah terbina oleh Diskumperindag baru sekitar 4.600 unit.

 “Salah satu program untuk mengangkat UMKM, selain pelatihan, adalah mendirikan pusat informasi yang sedang dikembangkan,” tutupnya. ( Eno ).