Dishub Kota Batu Tinjau Jalur Klemuk, Tanggapi Keluhan Warga Soal One Way

IMG-20250415-WA0089

Batu | Serulingmedia.com – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu, Hendry Suseno, merespons cepat keluhan masyarakat terkait penerapan sistem satu arah (one way) di jalur Klemuk Songgoriti ( baca Serulingmedia. com, senin -14/4/2025 ) dengan turun langsung ke lokasi pada Selasa (15/4/2025).

Kadishub yang didampingi oleh kepala seksi dan staf meninjau kondisi jalur tersebut. Ia menegaskan bahwa berdasarkan hasil Forum Lalu Lintas, jalur Klemuk seharusnya sudah diberlakukan satu arah dari atas, yakni dari Pujon menuju Kota Batu. Rambu larangan kendaraan masuk dari bawah ( Batu – Pujon) dan pembatas jalan pun telah dipasang, namun pelanggaran masih kerap terjadi.

“Tadi saya dan tim sudah ke lokasi dan bertemu dengan para relawan. Jalur ini dari bawah sudah diberi larangan masuk dan di atas juga sudah dipasang rambu hati- hati . Tapi masih sering dilanggar, terutama oleh kendaraan roda dua dan sesekali roda empat, masuk. ” ungkap Hendry melalui pesan WhatsApp.

Ia mengakui bahwa penjagaan di pintu masuk dari arah Batu ke Pujon melalui Klemuk tidak berjalan secara konsisten, sehingga pengendara kerap menerobos rambu larangan.

“Penjagaan harus diperketat oleh tim gabungan dari Polres, Dishub, TNI, dan relawan masyarakat. Harus ada penindakan hukum, misalnya tilang, agar masyarakat jera,” tegas Hendry.

Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim, juga menegaskan bahwa jalur Klemuk telah resmi diberlakukan sistem satu arah, lengkap dengan rambu larangan naik. Namun demikian, masih banyak pengendara yang mengabaikannya.

“Itu sudah dibuat one way dan sudah ada rambu larangan naik. Tapi masyarakat terkadang tidak mempedulikannya,” ujarnya melalui WhatsApp, Selasa malam ( 15/4/2025 ).

Terkait kasus kecelakaan lalu lintas akibat rem blong, AKP Kevin menilai hal itu lebih disebabkan kelalaian pengendara dalam memeriksa kondisi kendaraannya.

“Itu kembali ke pengendara. Sebelum berangkat, harus dicek dulu kondisi kendaraan. Kalau kendaraan sehat, saya yakin tidak akan terjadi rem blong,” tambahnya.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Kasat Lantas menekankan perlunya sosialisasi yang intensif mengenai aturan lalu lintas dan pentingnya mematuhi rambu larangan.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 01 Songgoriti Kelurahan Songgokerto, Wiwin Pranoto, menyatakan pihaknya tidak mempermasalahkan jika Pemerintah dan Polres Batu menerapkan jalur satu arah dari atas (Pujon- Batu ). Namun, ia menolak disalahkan jika terjadi kecelakaan akibat rem blong dari arah atas.

“Kami tahu kondisi di lapangan. Banyak wisatawan paralayang yang naik dari bawah baik dengan roda dua maupun roda empat. Kalau dilarang, kasihan mereka harus memutar. Tapi kalau itu keputusan pemerintah, silakan saja. Tapi ingat, kalau ada kecelakaan karena rem blong dari atas, kami akan diam saja,” tandas Wiwin.( Eno).