Succes Story “Pasar Sayur Karangploso”

Oleh : Ir Tossie Budi Santoso Ms *
Malang I Serulingmedia.com – Tak terdengar suara gemuruh, tak nampak wajah di jalan jalan, tak butuh pencitraan di langit, namun ketika masuk kedalam, nampak hilir mudik emas intan berkilauan, itulah “Pasar Sayur Karangploso”
Lokasi Pasar yang “strategis”
Pasar Sayur Karangploso berada di Kec Karangploso Kab Malang berjarak sekitar12 km dari Pintu Tol Singosari, posisi ini sangat strategis dari aspek transportasi (akses), dan sangat menunjang kemajuan perkembangan pasar.
Paguyuban yang “Solid” dan UPT Pasar yang “Visioner”
Di suatu pagi yang cerah diskusi gayeng dengan Pak Suyanto Pitu anggota paguyuban yang aktif menangani pembangunan pasar, beliau bercerita, kemajuan pasar sayur tidak lepas dari “Kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang” memberikan kemudahan kepada pedagang untuk berinovasi dalam mengembangkan usaha, dan ditindaklanjuti Mantri Pasar Pak Sugeng Kusyaeri yang proaktif dan visioner menata merancang pengembangan pasar.
Mengawali penataan pedagang pasar, mantri pasar bersama 26 pedagang sekitar Tahun 2007 sepakat mendirikan “Paguyuban Pasar Sayur” Karangploso, dan Pak Mochamad Yasin terpilih sebagai ketua paguyuban.
Dalam perjalanannya, kerjasama mantri pasar dengan paguyuban berjalan sangat baik dan kreatif, sehingga usaha pasar maju dan pedagang semakin bertambah sekitar 400 pedagang, namun disisi lain bangunan pasar tidak representatif, maka pada awal Tahun 2016 dimusyawarahkan disepakati untuk merancang dan menata pembangunan pasar.
Konsep rencana pembangunan pasar, adalah pasar rakyat, tata letak (lay out) pasar sederhana memanjang terbagi dua lajur utama, yaitu 125 lapak lesehan, 243 lapak angkutan mobil dan 25 warung. Pembangunan pasar selesai pada Tahun 2016/2017, ada hal yang patut diapresiasi, yakni biaya pembangunan sebesar Rp 4,35 milyar sebagian besar swadaya paguyuban
Kolektor/Distibutor Sayur yang “Masif”
Aliran barang (hasil pertanian) yang masuk pasar sebagian besar melalui jalinan kerjasama antara tengkulak pasar dengan petani dari berbagai wilayah, terutama petani dari Kota Batu, Pujon, Karangploso dan daerah lain, sehingga Pasar Sayur Karangploso jadi pusat pengepul (kolektor) hasil sayur di kawasan Malang Raya, dan menjadi pusat distribusi sayur ke daerah-daerah di Jawa Timur hingga Kalimantan Timur.
Transaksi antar tengkulak sayur sangat menentukan posisi harga dimana tiap hari bergerak naik turun (fluktuatif), tingkat harga ditentukan oleh ketersediaan barang (panen raya atau barang sedikit), kuat/lemah permintaan dan jarak/waktu pengangkutan sampai daerah tujuan.
~Omset yang “Besar”
Sejak selesainya pembangunan pasar Th 2016, omset pasar terus meningkat signifikan, saat ini setiap hari ada ratusan mobil melakukan transaksi di pasar, dengan Asumsi Minimal per hari ada 100 mobil bertransaksi, rata-rata muatan per mobil 1,5 ton dan rata-rata harga berbagai jenis sayur Rp 7.000/kg, maka Omzet Minimal per Hari sebesar Rp 1,050 milyar, dan diprediksi omset per tahun antara Rp 375 milyar sampai dg Rp 400 milyar, fantastis ! (untuk komoditi sayur).
Pasar Rakyat yang “Sukses”
Pasar Sayur Karangploso adalah fakta Pasar Rakyat yang sukses, indikasi pasar sukses antara lain, pertama investasi yang efisien, dimana rasio nilai investasi kecil dibanding omset penjualan sangat besar, kedua jaringan pemasaran semakin luas, ketiga mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Malang Raya, keempat mampu menciptakan lapangan kerja cukup besar.
Berdasarkan kemajuan yg telah dicapai saat ini, UPT Pasar (Pak Anton) dan Paguyuban (Marno) merencanakan pengembangan Pasar Sayur Karangploso jadi “Sentra Agribisnis (sayur) Indonesia Timur”.
Pesan Kebijakan :
Sukses pembangunan ruang publik, tidak harus diwujudkan dengan infrastruktur megah dan mahal (biaya tinggi), contoh Pasar Sayur Karangloso “Ruang Publik Ekonomi” dibangun biaya kecil, sederhana namun dengan tetap mempertahankan pola tradisi sebagai Pasar Rakyat, dikuatkan dengan kelembagaan tradisional (paguyuban) yang solid-kompak dan pengelola (UPT Pasar) yang kreatif dan visioner mampu menjawab tantangan dunia bisnis di Era Revolusi Industri 5.0
Matur nuwun pada Bpk Anton Ka UPT Pasar, Cak Sumarno Ketua Paguyuban, Pak Suyanto Pitu dan Cak Mukiyar, Maju Terus dan Tetap Semangaat ! ( Ir Tossie Budi Santoso Ms – Mantan Ka Bapeda Kediri, Pasuruan dan Batu )